Kamis, 25 September 2014

STRATEGI PEMBELAJARAN

Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
1.    Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2.    Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3.    Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4.    Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1.    Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2.    Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
3.    Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
4.    Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Macam-macam strategi pembelajaran meliputi: Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE), Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) , Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK), Stategi Pembelajaran Kontekstual (CTL), Srategi Pembelajaran Afektif, Strategi Pembelajaran Kreatif Produk, Strategi Pembelajaran Inkuiri ktif , Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek, Strategi Pembelajaran Kuantum, Strategi Pembelajaran Siklus, Srategi Pembelajaran Berbasis Komputer dan Berbasis Elektronik (E-Learning), Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir (SPPKB).

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

A.    Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Macam -macam pendekatan pembelajaran yaitu sebagai berikut :

1.    Pendekatan Konstektual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapainya.
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting,yaitu:

a.    Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian,mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru.

b.    Mengalami
Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
c.    Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic dan relevan.
d.    Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya,siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar,tetapi konsisten dengan dunia nyata.
e.    Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.

2.    Pendekatan Konstrutivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.
Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan arti,serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial. Tidak ada satupun teori belajar tentang konstruktivisme ,tetapi terdapat beberapa pendekatan konstruktivis, misalnya pendekatan yang khusus dalam pendidikan matematik dan sains. Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan berbagi dan konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme sosial);sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu (konstruktivisme individu) yang utama
a.    Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan individu, kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa disebut konstruktivis individual. Riset mereka berusaha mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan bagaimana seseorang membentuk struktur emosional atau kognitif dan strateginya
b.    Konstruktivisme social
Berbeda dengan Piaget,Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk secara sosial,yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat secara bersama-sama. Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial,alat-alat budaya,dan aktivitasnya membentuk perkembangan dan kemampuan belajar individual.
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme
1.    Dengan adanya pendekatan konstruktivisme,pengembangan pengetahuan bagi peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau pengamatan langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
2.    Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada keterkaitan dengan pengalaman yang ada dalam diri siswa.
3.    Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang mereka pelajari.
4.    Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan menyediakan materi atau konsep apa yang akan dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa untuk menganalisis sesuai dengan materi yang dipelajari
3.    Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum kesesuatuyangkhusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip umum ke dalam keadaan khusus.

4.    Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.
Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus  menuju keadaan umum.
APB Statement No. 4 adalah contoh dari penelitian induksi,Statement ini adalah suatu usaha APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan (statement) dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada.

5.    Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.
Ciri-ciri suatu konsep adalah:
a.    Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
b.    Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung
c.    Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
d.    Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan
e.    Konsep yang benar membentuk pengertian
f.    Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu
Kondisi-kondisi yang dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep adalah:
a.    Menanti kesiapan belajar, kematangan berpikir sesuai denaan unsur lingkungan.
b.    b.Mengetengahkan konsep dasar dengan persepsi yang benar yang mudah dimengerti.
c.    Memperkenalkan konsep yang spesifik dari pengalaman yang spesifik pula sampai konsep yang komplek.
d.    Penjelasan perlahan-lahan dari yang konkret sampai ke yang abstrak.
Langkah-langkah mengajar dengan pendekatan konsep melalui 3 tahap yaitu:
1.    Tahap enaktik
Tahap enaktik dimulai dari:
a.    Pengenalan benda konkret.
b.    Menghubungkan dengan pengalaman lama atau berupa pengalaman baru.
c.    Pengamatan,penafsiran tentang benda baru

2.    Tahap simbolik
Tahap simbolik siperkenalkan dengan:
a.    Simbol,lambang,kode,seperti angka,huruf. kode,seperti (?=,/) dll.
b.    Membandingkan antara contoh dan non-contoh untuk menangkap apakah   siswa cukup mengerti akan ciri-cirinya.
c.    Memberi nama,dan istilah serta defenisi.
3.    Tahap ikonik
Tahap ini adalah tahap penguasaan konsep secara abstrak,seperti Menyebut nama,istilah,defmisi,apakah siswa sudah mampu mengatakannya

6.    Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan  dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.

7.    Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pendekatan Science,Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains,Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan  gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains Technology Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment,yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains,teknologi,dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan,sehingga mampu  mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah  diambilnya
Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme,yaitu peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah mereka ketahui.

Kamis, 08 Mei 2014

3. METODE HARGA POKOK PESANAN DAN METODE HARGA POKOK PROSES

AKUNTANSI BIAYA
BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN
DAN METODE HARGA POKOK PROSES


 Akuntansi Biaya dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk menentukan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan.

 Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur harus mengikuti proses pengolahan produk, sejak dari bahan baku dimasukkan dalam proses sampai menjadi produk jadi, seperti dalam skema berikut ini:



Siklus Siklus
Pembuatan Produk Akuntansi Biaya


Pembelian dan Harga Pokok
Penyimpanan Persediaan
Bahan Baku Bahan Baku
Biaya Biaya
Tenaga Kerja Overhead
Langsung Pabrik

Pengolahan Harga Pokok
Bahan Baku Bahan Baku
Menjadi yang Dipakai
Produk Jadi




Persediaan Harga Pokok
Produk Jadi Produk Jadi





METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

 Metode pengumpulan biaya produksi tergantung dari sifat pengolahan produk. Pengolahan produk dibedakan menjadi 2 golongan, yi: pengolahan produk berdasarkan pesanan dan pengolahan produk yang merupakan produksi massa.

 Oleh karena itu metode pengumpulan biaya produksi dibedakan menjadi dua, yi:
 Metode Harga Pokok Pesanan (Job order cost method)
 Metode Harga Pokok Proses (Process cost method)
PERBEDAAN KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES DAN METODE HARGA POKOK PESANAN


Karakteristik kedua metode tersebut berkaitan dengan karakteristik proses pengolahan produknya, yaitu:

Perusahaan yang berproduksi massa Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan
Proses pengolahan produk
Terus menerus (kontinyu) Terputus-putus (intermitten)
Produk yang dihasilkan Produk standar Tergantung spesifikasi pemesan

Produksi ditujukan untuk
Mengisi persediaan Memenuhi pesanan
Contoh perusahaan Perusahaan kertas, semen, tekstil, dll Perusahaan percetakan, mebel, kontraktor, dll




PERBEDAAN KARAKTERISTIK PROSES PRODUKSI METODE HARGA POKOK PROSES DAN METODE HARGA POKOK PESANAN


Metode Harga Pokok Proses Metode Harga Pokok Pesanan
Biaya produksi dikumpulkan Setiap bulan atau periode penentuan harga pokok produk
Untuk setiap pesanan
Harga pokok per satuan produk dihitung Pada akhir bulan/periode penentuan harga pokok produk
Apabila pesanan telah selesai diproduksi
Rumus perhitungan harga pokok per satuan Jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan selama bulan/periode tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama bulan/periode ybs. Jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk pesanan tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang diproduksi dalam pesanan ybs.


AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN


 Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan, memulai kegiatan produksinya setelah menerima order dari pembeli, tetapi sering juga terjadi, perusahaan mengeluarkan order produksi untuk mengisi persediaan di gudang.

 Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:
 Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual.
 Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL).
 BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan ybs., sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
 Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
 Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan ybs.

 Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan Kartu Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.



Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan

Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)

Dibagi dua prosedur, yi:

 Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya:

Persediaan Bahan Baku xxx
Utang Dagang/Kas xxx

 Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan metode mutasi persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang memerlukannya. Jurnalnya:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx



Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

 Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yi:
 Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
 Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.

 Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing2 karyawan, untuk mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja/Job Time Ticket)

 Jurnal untuk pembagian upah:

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Gaji dan Upah xxx



Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP)

 BOP dikelompokkan menjadi bbrp golongan, yi:
 Biaya Bahan Penolong
 Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan persediaan supplies pabrik
 Biaya tenaga kerja tak langsung
 Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan aktiva tetap)
 Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi dibayar di muka)
 Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik)

 BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.

 Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara sbb:

Tarif BOP = Taksiran jumlah BOP selama 1 periode
Jumlah Dasar pembebanan*

Dasar Pembebanan BOP:
 Satuan produk
 Biaya Bahan Baku
 Biaya Tenaga Kerja Langsung
 Jam Tenaga Kerja Langsung
 Jam Mesin

 BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif


 Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk:

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx


 Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya)

Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx


 Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:

Misal: 1. Pemakaian Bahan Penolong:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx

2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Gaji dan Upah xxx



Pencatatan Produk Selesai

 Biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam Kartu Harga Pokok dijumlah dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal sbb:

Persediaan Produk Jadi xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx

 Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan (Finish Goods Ledger Card) dan Kartu Harga Pokok Pesanan tersebut dipindahkan ke dalam arsip Kartu Harga Pokok Pesanan yang telah selesai.





AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PROSES

Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Proses

 Biaya Bahan

Pencatatan pemakaian Bahan Baku di Departemen A:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Departemen A xxx
Persediaan Bahan Baku xxx

Pencatatan pemakaian Bahan Penolong pada Bagian Produksi:

Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen A xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen B xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen C xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx


 Biaya Tenaga Kerja (Langsung & Tak Langsung):

Pencatatan biaya tenaga kerja (langsung & tak langsung) di Departemen Produksi:

Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen A xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen B xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen C xxx
Gaji dan Upah xxx


 Biaya Overhead Pabrik

 BOP pada Metode Harga Pokok Proses adalah biaya produksi selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan biaya tenaga kerja, baik langsung maupun tak langsung yang terjadi di departemen produksi.
 BOP dapat dibebankan kepada produk atas dasar tarif dan dapat juga dibebankan atas dasar BOP yang sesungguhnya terjadi dalam satu periode.
 Pembebanan BOP sesungguhnya kepada produk dapat dilakukan jika:
 Produksi relatif stabil dari periode ke periode
 BOP, terutama yang tetap, bukan merupakan bagian yang berarti dibandingkan dengan jumlah seluruh biaya produksi
 Hanya diproduksi satu macam produk.
 Pencatatan berbagai jenis BOP di Departemen Produksi:

Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Persediaan Spareparts xxx
Persediaan Bahan lain-lain xxx
Asuransi Dibayar di Muka xxx

2. PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

Dasar-Dasar Perilaku Biaya
Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output.

Biaya Tetap
Biaya tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalam rentang yang relavan ketika tingkat output aktifitas berubah. Catatan untuk akhir biaya tetap adalah bahwa biaya tetap dapt berubah tetapi perubahan itu tidak tergantung dari perubahan output.

Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara proporsionl terhadap perubahan output oleh karena itu biaya variabel naik ketika output naik dan akan turun apabila output turun. Biaya variabel dapat dinyatakan dengan persamaan linear sebagai berikut :
            Total biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit
Kurva biaya variabel adalah sebuah garis lurus yang dimulai dari titik pangkal pada nol unit yang diproduksi, total biaya variabel adalah nol. Akan tetapi, ketika unit yang diproduksi meningkat, total biaya variabel juga meningkat.

Biaya Campuran
Suatu biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel. Persamaan linear untuk biaya campuran adalah sebagai berikut :
            Total biaya = Biaya tetap + Total biaya variabel
Mengklasifikasikan Biaya Sesuai dengan Perilaku
·           Batasan waktu menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variabel bergantung pada batasan waktu.
·           Sumber daya dan ukuran output setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energy, tenaga kerja, dan modal.
·           Penggerak Tingkat Non Unit penggerak tingkat non unit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor – faktor lain selain unit berubah.




1.    Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya dan Perilaku Biaya

Sumber daya fleksibel

Sumber daya fleksibel dipasok saat digunakan dan dibutuhkan ; sumber daya ini diperoleh dari pihak luar, dimana istilah perolehan tidak membutuhkan komitmen jangka panjang untuk membeli sejumlah sumber daya tertentu.

Sumber Daya yang Terikat

Sumber daya yang terikat adalah sumber daya yang dipasok sebelum penggunaan ; mereka didapat dengan menggunakan kontrak eksklusif atau implicit untuk memperoleh sejumlah tertentu sumber daya, tanpa memandang apakah jumlah sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh atau tidak. Pengertian implisitnya adalah bahwa organisasi akan mempertahankan jumlah karyawan meskipun terdapat penurunan kuantitas aktivitas yang digunakan untuk sementara.
Sumber daya terikat untuk jangka yang lebih pendek ini disebut sebagai biaya tetap diskresi (Discreationary fixed cost) biaya ini adalah biaya yang terjadi karena adanya perolehan kapasitas aktivitas jangka pendek.

Perilaku Biaya Bertahap (Step - Cost)

Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang output tertentu pada titik tertentu naik ketingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang output yang sama. hal-hal yang menunjukkan perilaku bertahap, harus dibeli dalam jumlah tertentu. Beberapa biaya bertahap menunjukkan tahap – tahap yang sempit. Jenis lain dari biaya bertahap memiliki tahap-tahap yang lebar. Pada kenyataannya, banyak biaya yang disebut sebagai biaya tetap. Mungkin lebih baik dideskripsikan dengan fungsi biaya bertahap.
Biaya bertahap dengan tahap-tahap yang lebar yang dikategorikan sebagai biaya tetap. Sebagian besar dari biaya ini adalah tetap dalam rentang operasi normal perusahaan.
Biaya suatu pesanan perubahan adalah suatu kombinasi dari biaya tetap (sumber daya terikat-teknisi) dan biaya variabel (sumber daya fleksibel-perlengkapan) agar dapat menghitung biaya tetap per unit, maka tariff aktivitas tetap penting dihitung lebih dahulu. Tarif aktivitas tetap adalah total biaya terikat dibagi dengan total kapasitas yang tersedia.  Sistem perhitungan biaya berdasarkan fungsi hanya menyediakan informasi tentang biaya sumber daya yang dibeli. Sistem manajemen berdasarkan aktivitas memberikan informasi tentang berapa banyak aktivitas yang digunakan dan biaya penggunaannya. Hubungan antara total sumber daya yang tersedia dan sumber daya yang digunakan dinyatakan oleh persamaan berikut ini :
            Sumber daya yang tersedia = sumber daya yang digunakan + kapasitas yang tidak digunakan


Implikasi – implikasi untuk Pengendalian dan Pengambilan Keputusan

Model berdasarkan aktivitas yang diuraikan diatas dapat memperbaiki pengendalian manajerial dan pengambilan keputusan. Sistem pengendalian operasional mendorong para manajer untuk lebih memperhatikan pengendalian atas penggunaan dan pengeluaran sumber daya. Model penggunaan sumber daya berdasarkan aktivitas juga memungkinkan para manajer untuk menghitung perubahan pasokan dan permintaan suber daya yang disebabkan oleh implementasi keputusan untuk menbuat atau membeli suku cadang, menerima atau menolak pesanan khusus, dan untuk mempertahankan atau menghilangkan lini produk.

2.     Metode – Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran kedalam Komponen – Komponen Tetap dan Variabel

Asumsi Linearitas

Definisi biaya variabel mengansumsikan hubungan linear antara biaya aktivitas dan penggerak aktivitas terkait. Jika asumsi hubungan linear digunakan, maka masalah utamanya adalah seberapa baik asumsi ini memperkirakan fungsi biaya yang mendasarinya.
Persamaan untuk garis lurus adalah :

       Biaya total = biaya tetap + biaya variabel per unit x keluaran)

Ket :
Biaya total : variabel terikat (dependent variable) yang merupakan biaya yang akan diperkirakan
Biaya tetap : parameter pemintas (intercept parameter) dan merupakan bagian biaya tetap dari biaya total.
Biaya variabel per unit : biaya tiap unit aktivitas yang juga disebut parameter kemiringan (slope parameter).
Keluaran : ukuran aktivitas ; output adalah variabel bebas (independent variable)
Variabel terikat adalah variable yang nilainya bergantung pada nilai dari variabel lain.
Variabel bebas adalah variabel yang mengukur output dan menjelaskan perubahan dalam biaya.

Metode Tinggi Rendah

Metode tinggi rendah adalah metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dulu memilih dua titik (titik tinggi dan titik rendah) yang akan digunakan untuk menghasilkan parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi adalah titik di tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah adalah titik ditingkat output atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variable per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:

       Biaya variabel per unit = perubahan biaya/perubahan output
       Biaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah)/output tinggi – output rendah)

       Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variable per unit x output tinggi)
       Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variable per unit x output rendah)

Metode Scatterplot

Metode Scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan tingkat aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut sebagai grafik scattler. Sumbu vertical adalah biaya total penyetelan, dan sumbu horizontal adalah jumlah waktu penyetelan. Dengan asumsi hubungan linear antara biaya dan waktu penyetelan waktu adalah wajar untuk rentang aktivitas yang diindikasikan.
Keunggulan signifikan metode ini adalah memungkinkan kita melihat data secara visual. Kelemahan metode ini adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.

Metode Kuadrat Terkecil
Metode kuadrat kecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan. Pengkuadratan untuk menghindari masalah yang timbul dari bauran angka positif dan negatif. Karena ukuran kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis maka semakin kecil ukurannya, semakin baik garisnya. Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis yang paling sesuai. 

Penggunaan Program Regresi

Satu penggerak mungkin tidak cukup untuk menjelaskan variabilitas perilaku biaya aktivitas. Dalam hai ini, memberikan variabel tambahan ke dalam persamaan dapat meningkatkan kemampuan persamaan tersebut dalam memprediksi biaya aktivitas serta memberi pemahaman mengenai cara pengelolaan biaya aktivitas.

Keandalan Rumus Biaya

Metode kuadrat terkecil memiliki keunggulan dibandingkan metode lainnya dalam menilai keandalan persamaan biaya. Koefisien determinasinya memungkinkan seorang analis untuk menghitung jumlah variabilitas biaya yang dijelaskan oleh penggerak biaya tertentu. Koefisien korelasi juga mengukur kekuatan hubungan dan menunjukkan arah hubungan.



Penilaian Manajerial

Pertimbangan manajerial dapat digunakan secara terpisah atau bersama-sama dengan metode tinggi rendah, scaterrplot, dan kuadrat terkecil. Menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai hubungan biaya dan tingkat aktivitas untuk mengidentifikasi outlier, memahami perubahan struktural, dan menyesuaikan parameter yang disebabkan oleh perubahan yang diantisipasi.

SOAL-SOAL TINJAUAN
1.     Penggunaan Sumber Daya Dan Perilaku Biaya
Kaylin Manufacturing Company memiliki memiliki tiga staf utang usaha, bertanggungjawab atas pemprosesan faktur pembelian. Masing-masing dibayar dengan gaji tetap sebesar $30.000 dan mampu memproses 5.000 per tahun (jika bekerja secara efisien). Selain gaji, kaylin mengeluarkan $9.000 pertahun untuk formulir, perangko, cek dan lain sebagainya (15.000 faktur diproses). Selama tahun berjalan, 12.500 faktur telah diproses.
Diminta:
1.      Hitunglah tarif aktivitas untuk aktivitas pesanan pembelian. Bagilah aktivasi tersebut kedalam komponen tetap dan variable.
2.      Hitunglah total ketersediaan aktivitas dan bagilah kedalam penggunaan aktivitas dan aktivitas tidak dipakai.
3.      Hitunglah total biaya sumber daya yang dipasok dan bagilah kedalam penggunaan aktivitas dan aktivitas tidak terpakai.
Solusi:
1.      Tariff aktivitas                       = (3×$30.000)+$9.000)/15.000 = $6,60/faktur
Tarif aktivitas tetap               = $90.000/15.000 = $6,00/faktur
Tariff aktivitas variable        = $9.000/15.000 = $0,60/faktur
2.      Ketersediaan aktivitas          = penggunaan aktivitas + aktivitas tidak terpakai
15.000 faktur = 12.500 faktur + 2.500 faktur
3.      Biaya sumber daya yang dipasok = biaya aktivitas yang digunakan + biaya aktivitas tidak terpakai
$90.000 + ($0,60 × 12.500) = ($0,60 × 12.500) + ($6,00 × 2.500)
$97.500 = $82.500 + $15.000
2.     Metode Tinggi Rendah dan Kuadrat Terkecil
Kim Wilson, controller Max, Enterprises, memutuskan untuk memperkirakan komponen tetap dan variable yang berhubungan dengan aktivitas pengiriman perusahaan. Dia mengumpulkan data berikut ini selama enam bulan terakhir:

Paket Yang Dikirim
Total Biaya Pengiriman
10
20
15
12
18
25
$ 800
1.100
900
900
1.050
1.250

Diminta:
1.      Esimasilah komponen tetap dan variable untuk biaya pengiriman dengan menggunakan metode tinggi rendah. Berdasarkan rumus biaya tersebut, prediksilah total biaya pengiriman apabila 14 paket dikirim.
2.      Estimasilah komponen tetap dan variable dengan menggunakan metode kuadrat terkecil. Berdasarkan rumus biaya tersebut, prediksilah total biaya pengiriman apabila 14 paket dikirim.
3.      Pada metode kuadrat terkecil, jelaskan kofisien determinasi. Hitinglah kofesien korelasinya.
Solusi:
1.      Perkiraan biaya tetap dan variable dengan menggunaka metode tinggi rendah adalah sebagai berikut:
Tarif variable = ($1.250 - $800)/(25-10)
                        = 450/15 = $30/paket
Jumlah tetap  = $1.250 - $30 (25)
                        = $500
Biaya total      = $500 + $30X
                        = $500 + $30 (14)
                        = $920
2.      Keluaran dari table regresi adalah sebagai berikut:
Output Regresi:
Konstan
Kesalahan standar estimasi Y
R kuadrat

Jumlah observasi
Derajat kebebasan

Koefesien X
Kesalahan standar koefesien







29,4052863436125
2,61723229918858
500,911894273125
32,1965672507378
0,96928536465981

Y = $509,91 + $29,41 (14) = $921,65

3.      Kofesien determinasi (R kuadrat) memberitahukan pada kita bahwa persen dari total biaya pengiriman dijelaskan oleh jumlah paket yang dikirim. Korelasi koefesien (R) sama dengan kuadrat dari koefesien determinasi, atau 0,984.

1. PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS



Pengambilan Keputusan Taktis
            Pengambilan keputusan taktis terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternative dengan hasil yang langsung atau terbatas. Menerima pesanan khusus dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal untuk memanfaatkan kapasitas menganggur dan meningkatkan laba tahun ini merupakan suatu contoh. Jadi, beberapa keputusan taktis cenderung bersifat jangka pendek ; namun, harus diperhatikan bahwa keputusan jangka pendek sering kali mengandung konsekuensi jangka panjang. Jadi, keputusan taktis sering kali berupa tindakan berskala kecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka panjang. Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai.
·         Model Pengambilan Keputusan Taktis
            Model keputusan adalah serangkaian prosedur yang jika diikuti, akan mengarah ke suatu keputusan. Enam langkah yang mendeskripsikan proses pengambilan keputusan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut :
1.      Kenali dan definisikan masalah
2.      Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak atau masalah tersebut; eliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak.
3.      Identifikasi biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak. Klasifikasilah biaya dan manfaat sebagai relevan atau tidak relevan serta eliminasilah biaya dan manfaat yang tidak relevan dari pertimbangan.
4.      Hitunglah total biaya dan manfaat yang relevan dari masing-masing alternatif.
5.      Nilailah faktor-faktor kualitatif.
6.      Pilihlah alternatif yang menawarkan manfaat terbesar secara keseluruhan.
·         Definisi Biaya Relevan
            Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, karena itu, hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan.
ü  Ilustrasi biaya relevan. Meskipun biaya masa lalu tidak pernah menjadi biaya relevan, biaya-biaya tersebut sering kali digunakan untuk memprediksi jumlah biaya masa depan.
ü  Ilustrasi biaya masa lalu yang tidak relevan. Penyusutan mencerminkan suatu alokasi biaya yang telah dikeluarkan. Penyusutan adalah biaya tertanam, yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh tindakan apapun di masa depan. Biaya tertanam adalah biaya masa lalu. Biaya-biaya tersebut akan selalu sama pada setiap alternatif dan, karena itu, tidak relevan.
ü  Ilustrasi biaya masa depan yang tidak relevan. Pentingnya pengidentifikasian alokasi biaya tetap umum yang secara tepat dapat diklasifikasikan sebagai tidak relevan karena setiap pilihan biasanya tidak memengaruhi tingkat biaya. Pengaruh satu-satunya adalah relokasi biaya tetap umum tersebut ke objek atau segmen yang biayanya lebih sedikit.           
·         Etika Dalam Pengambilan Keputusan Taktis
            Dalam pengambilan keputusan taktis, masalah etika selalu berkaitan dengan cara keputusan diimplementasikan, dan kemungkinan pengorbanan sasaran jangka panjang untuk hasil jangka pendek. Biaya relevan berguna dalam pengambilan keputusan taktis - keputusan yang memiliki gambaran langsung atau sasaran terbatas dalam pikiran. Namun, pengambilan keputusan harus selalu mempertahankan kerangka kerja etis. Pencapaian sasaran adalah penting, tetapi bagaimana cara mencapainya adalah hal yang lebih penting. Namun, beberapa masalah etika dapat dihindari hanya dengan menggunakan akal sehat dan tidak memfokuskan semata-mata pada jangka pendek atau beban jangka panjang.
Relevansi, Perilaku Biaya, Dan Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas
            Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan pentingnya biaya relevan versus biaya tetap. Biasanya, biaya variabel adalah relevan sementara biaya tetap tidak. Namun, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC) memungkinkan kita bergerak lebih jauh ketika mempertimbangkan biaya variabel yang berhubungan dengan penggerak biaya berdasarkan unit dan nonunit. Kuncinya adalah bahwa perubahan pada penawaran dan permintaan sumber daya aktivitas harus dipertimbangkan ketika menilai relevansi.
·         Sumber Daya Fleksibel
            Untuk kategori sumber daya ini jika permintaan akan suatu aktivitas berubah di antara alternatif maka belanja sumber daya akan berubah dan biaya aktivitas tersebut adalah relevan untuk keputusan yang dimaksud. Jenis pengeluaran atau belanja sumber daya ini biasanya disebut biaya variabel. Kuncinya adalah bahwa sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan sama dengan jumlah sumber daya yang ditawarkan.
·         Sumber Daya Terikat
            Sumber daya terikat dibeli sebelum digunakan. Oleh karena itu, mungkin ada kapasitas yang tidak digunakan yang akan memengaruhi pembuatan keputusan taktis.
ü  Sumber daya terikat untuk jangka pendek. Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunan melalui kontrak implisit biasanya diperoleh dalam jumlah kasar. Kategori ini sering kali menggambarkan pengeluaran atau belanja sumber daya yang berkaitan dengan penggajian organisasi dan tenaga kerja yang dibayar per jam. Perubahan pengeluaran atau belanja sumber daya dapat terjadi dalam dua cara : (1) permintaan sumber daya melebihi penawaran, dan (2) permintaan sumberdaya turun secara permanen dan penawaran melebihi permintaan sehingga kapasitas aktivitas berkurang.
ü  Sumber daya terikat untuk beberapa periode. Pengeluaran sumber daya periodik, seperti menyewa, pada dasarnya tidak tergantung pada penggunaan sumber daya. Untuk kategori sumber daya untuk beberapa periode, perubahan permintaan aktivitas di antara alternatif agaknya jarang memengaruhi pengeluaran atau belanja sumber daya, dan karena itu tidak relevan bagi pengambilan keputusan taktis.
Contoh Aplikasi Biaya Relevan
·         Keputusan Membuat Atau Membeli
            Sesungguhnya, manajemen secara berkala harus mengevaluasi keputusan masa lalu yang berkaitan dengan produksi. Kondisi-kondisi yang menjadi dasar pembuatan keputusan sebelumnya mungkin tidak berubah dan, akibatnya, pendekatan yang berbeda mungkin diperlukan. Tentu saja, evaluasi periodik bukanlah satu-satunya sumber dari keputusan membuat atau membeli ini.
·         Keputusan Meneruskan Atau Menghentikan
            Laporan segmen yang disusun atas dasar perhitungan biaya variabel menyediakan informasi yang berharga bagi keputusan meneruskan atau menghentikan ini. Margin kontribusi segmen dan margin segmennya sendiri bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja segmen. Namun, sementara laporan segmen menyediakan informasi berharga untuk keputusan meneruskan atau menghentika, perhitungan biaya relevan menggambarkan bagaimana informasi tersebut harus digunakan agar sampai pada suatu keputusan.
·         Meneruskan atau menghentikan dengan berbagai dampak komplementer
ü  Meneruskan atau menghentikan dengan berbagai dampak komplementer.
ü  Meneruskan atau menghentikan dengan penggunaan alternatif fasilitas. Contoh Norton Materials mengilustrasikan proses pengambilan keputusan taktis. Pertama, masalahnya diidentifikasi dan didefinisikan. Kemudian, solusi yang mungkin didaftar dan solusi yang tidak layak dieliminasi. Analisis awal, yang memfokuskan pada dua alternatif yang layak, menghasilkan keputusan tentatif untuk menghapus lini produk. Sebelum keputusan tersebut diimplementasikan, manajer memperkenalkan dengan alternatif ketiga yang juga layak, yang membutuhkan analisis tambahan.
·         Keputusan Pesanan Khusus
            Harga penawaran dapat berbeda untuk pelanggan dari pasar yang sama, dan perusahaan sering kali mendapat kesempatan untuk mempertimbangkan pesanan khusus dari calon pelanggan dalam pasar yang dilayani dengan cara yang tidak seperti biasanya. Keputusan pesanan khusus berfokus pada pertanyaan : apakah pesanan harga khusus harus diterima atau ditolak. Pesanan-pesanan seperti ini sering menarik, khususnya ketika perusahaan sedang beroperasi di bawah kapasitas produktif maksimumnya.
·         Keputusan Menjual Atau Memproses Lebih Lanjut
            Produk gabungan memiliki proses yang umum dan biaya produksi sampai pada titik pemisahan. Pada titik tersebut, kedua produk dapat dibedakan. Sering kali produk gabungan dijual pada titik pemisahan. Kadangkala lebih menguntungkan memproses lebih lanjut suatu produk gabungan, setelah titik pemisahan, sebelum menjualnya. Penentuan apakah akan menjual atau memproses lebih lanjut merupakan suatu keputusan penting yang harus dibuat oleh para manajer.
Keputusan Bauran Produk
            Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung tingkat laba terkait. Seorang manajer harus memilih alternative yang akan memaksimalkan total laba. Karena biaya tetap akan sama pada semua bauran yang mungkin, dank arena itu, tidak relevan bagi keputusan. Jadi, seorang manajer perlu memilih alternative yang memaksimalkan total margin kontribusi.
            Sayangnya, setiap perusahaan selalu menghadapi sumber daya dan permintaan yang terbatas. Keterbatasan ini disebut kendala. Seorang manajer harus memilih bauran optimal dengan berbagai kendala yang terdapat pada perusahaan.
·         Sumber Daya Dengan Satu Kendala
            Margin kontribusi per unit dari setiap produk bukan merupakan masalah penting. Margin kontribusi per unit dari sumber daya yang langka adalah faktor yang menentukan. Produk yang menghasilkan margin kontribusi tertinggi per jam mesin harus dipilih.
·         Sumber Daya Dengan Banyak Kendala
            Semua organisasi akan menghadapi banyak kendala : keterbatasan bahan baku, keterbatasan input tenaga kerja keterbatasan permintaan akan setiap produk, dan seterusnya. Solusi dari maslah bauran produk dengan banyak kendala jauh lebih rumit dan mensyaratkan penggunaan teknik matematika khusus yang dikenal sebagai pemograman linier.
Penetapan Harga
·         Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
            Permintaan adalah salah satu sisi dari persamaan penetapan harga, sementara penawaran adalah sisi lainnya. Karena pendapatan harus menutup biaya perusahaan untuk menghasilkan laba, maka banyak perusahaan terlebih dulu menetapkan biaya dalam menetukan harga. Mereka menghitung biaya produk dan menambah laba yang diinginkan. Pendekatan ini tidak berbelit-belit. Biasanya sebagian merupakan biaya dasar dan markup. Markup adalah presentase yang dibebankan kepad biaya dasar; termasuk di antaranya adalah laba yang diinginkan dan setiap biaya yang tidak termasuk dalam biaya dasar. Keunggulan utama dari penetapan harga markup adalah bahwa markup standar mudah digunakan.
·         Perhitungan Biaya Target Dan Penetapan Harga
            Perhitungan biaya target adalah suatu metode penentuan biaya produk atau jasa berdasarkan harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan. Ini juga sering disebut sebagai perhitungan biaya berdasarkan harga. Perhitungan biaya target merupakan metode pengerjaan terbalik dari harga untuk menentukan biaya.
Perhitungan biaya target melibatkan jauh lebih banyak kerja pendahuluan daripada penetapan harga berdasarkan biaya. Perhitungan biaya target dapat digunakan paling efektif pada tahap desain dan pengembangan siklus hidup produk. Pada tahap tersebut, keunggulan produk serta biayanya masih cukup mudah disesuaikan.
·         Aspek Hukum Dari Penetapan Harga
Pelanggan dan biaya merupakan penentu ekonomi yang penting pada harga. Prinsip dasar di balik banyaknya peraturan tentang penetapan harga adalah bahwa persaingan itu baik, dan harus didorong.
ü  Penetapan harga predator. Praktik pengaturan harga             yang lebih rendah dari biaya dengan tujuan merugikan pesaing dan mengeliminasi persaingan disebut harga predator. Kunci aspek hukumnya adalah bahwa harga di bawah biaya ditunjukan untuk menyingkirkan pesaing. Harga predator dalam pasar internasional disebut dumping, dan ini terjadi ketika perusahaan menjual produknya di Negara lain dengan harga di bawah biaya.
ü  Diskriminasi harga. Diskriminasi harga adalah pengenaan harga yang berbeda kepada beberapa pelanggan atas produk-produk yang pada dasarnya sama. Kuncinya adalah bahwa hanya produsen atau pemasoklah yang dijangkau oleh undang-undang yang dinyatakan oleh Robinson-Patman Act. Hal yang terpenting, Robinson-Patman Act memungkinkan diskriminasi harga pada kondisi tertentu : (1) jika kondisi persaingan memang menuntut demikian, dan (2) jika biaya memungkinkan harga yang lebih rendah.
·         Keadilan Dan Penetapan Harga
            Eksploitasi harga dikatakan terjadi ketika perusahaan dengan kekuatan pasar menghargai produknya “sangat tinggi”. Jika harga yang dikenakan hanya untuk menutup biaya, maka eksploitasi harga tidak terjadi. Jadi perilaku yang tidak etis dalam penetapan harga berkaitan dengan usaha mendapatkan keuntungan secara tidak adil dari pelanggan.
Lampiran : Pemrograman Linier
            Pemrograman linier adalah metode untuk mencari solusi optimal dari berbagai solusi yang layak. Teori pemrograman linier memperbolehkan diabaikannya banyak solusi. Kecuali sejumlah solusi yang terbatas, semua solusi dieliminasi oleh teori tersebut.
Semua kendala secara bersama-sama disebut sebagai seperangkat kendala. Solusi yang layak adalah solusi yang memenuhi kendala yang terdapat dalam model pemrograman linier. Kumpulan dari semua solusi yang layak ini disebut seperangkat solusi yang layak. Solusi layak yang terbaik-solusi yang memaksimalkan total margin kontribusi-disebut solusi optimal.
Empat langkah untuk pemecahan masalah secara grafis adalah :
1.      Buat grafik setiap kendala.
2.      Identifikasi seperangkat solusi yang layak.
3.      Identifikasi semua nilai titik sudut dalam seperangkat solusi yang layak.
4.      Pilih titik sudut yang menghasilkan nilai terbesar untuk fungsi tujuan.
Seperangkat atau bidang solusi yang layak adalah titik potong dari bidang yang layak dari setiap kendala. Alogaritma yang disebut metode simpleks dapat digunakan untuk memecahkan masalah pemrograman linier yang lebih besar. Model pemrograman linier merupakan alat yang penting dalam pengambilan keputusan tentang bauran produk, meskipun model ini mensyaratkan pengambilan keputusan manajerial independen yang sangat kecil. Keputusan bauran produk dibuat oleh model pemrograman linier itu sendiri.