Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008)
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat
konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat
dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery
learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya,
2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan
strategi pembelajaran deduktif.
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :
1.
Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out
put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan
aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4.
Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan
ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Macam-macam
strategi pembelajaran meliputi: Strategi Pembelajaran Ekspositori
(SPE), Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI), Strategi Pembelajaran
Berbasis Masalah (SPBM) , Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK),
Stategi Pembelajaran Kontekstual (CTL), Srategi Pembelajaran Afektif,
Strategi Pembelajaran Kreatif Produk, Strategi Pembelajaran Inkuiri ktif
, Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek, Strategi Pembelajaran Kuantum,
Strategi Pembelajaran Siklus, Srategi Pembelajaran Berbasis Komputer
dan Berbasis Elektronik (E-Learning), Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berfikir (SPPKB).
SHODIQIN SMK NU AL HIDAYAH
Education is the ticket to the future. Tomorrow is owned by the people who prepare themselves from today
Kamis, 25 September 2014
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
A. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Macam -macam pendekatan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1. Pendekatan Konstektual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapainya.
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting,yaitu:
a. Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian,mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru.
b. Mengalami
Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
c. Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic dan relevan.
d. Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya,siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar,tetapi konsisten dengan dunia nyata.
e. Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.
2. Pendekatan Konstrutivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.
Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan arti,serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial. Tidak ada satupun teori belajar tentang konstruktivisme ,tetapi terdapat beberapa pendekatan konstruktivis, misalnya pendekatan yang khusus dalam pendidikan matematik dan sains. Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan berbagi dan konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme sosial);sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu (konstruktivisme individu) yang utama
a. Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan individu, kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa disebut konstruktivis individual. Riset mereka berusaha mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan bagaimana seseorang membentuk struktur emosional atau kognitif dan strateginya
b. Konstruktivisme social
Berbeda dengan Piaget,Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk secara sosial,yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat secara bersama-sama. Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial,alat-alat budaya,dan aktivitasnya membentuk perkembangan dan kemampuan belajar individual.
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme
1. Dengan adanya pendekatan konstruktivisme,pengembangan pengetahuan bagi peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau pengamatan langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
2. Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada keterkaitan dengan pengalaman yang ada dalam diri siswa.
3. Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang mereka pelajari.
4. Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan menyediakan materi atau konsep apa yang akan dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa untuk menganalisis sesuai dengan materi yang dipelajari
3. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum kesesuatuyangkhusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
4. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.
Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum.
APB Statement No. 4 adalah contoh dari penelitian induksi,Statement ini adalah suatu usaha APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan (statement) dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada.
5. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.
Ciri-ciri suatu konsep adalah:
a. Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
b. Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung
c. Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
d. Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan
e. Konsep yang benar membentuk pengertian
f. Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu
Kondisi-kondisi yang dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep adalah:
a. Menanti kesiapan belajar, kematangan berpikir sesuai denaan unsur lingkungan.
b. b.Mengetengahkan konsep dasar dengan persepsi yang benar yang mudah dimengerti.
c. Memperkenalkan konsep yang spesifik dari pengalaman yang spesifik pula sampai konsep yang komplek.
d. Penjelasan perlahan-lahan dari yang konkret sampai ke yang abstrak.
Langkah-langkah mengajar dengan pendekatan konsep melalui 3 tahap yaitu:
1. Tahap enaktik
Tahap enaktik dimulai dari:
a. Pengenalan benda konkret.
b. Menghubungkan dengan pengalaman lama atau berupa pengalaman baru.
c. Pengamatan,penafsiran tentang benda baru
2. Tahap simbolik
Tahap simbolik siperkenalkan dengan:
a. Simbol,lambang,kode,seperti angka,huruf. kode,seperti (?=,/) dll.
b. Membandingkan antara contoh dan non-contoh untuk menangkap apakah siswa cukup mengerti akan ciri-cirinya.
c. Memberi nama,dan istilah serta defenisi.
3. Tahap ikonik
Tahap ini adalah tahap penguasaan konsep secara abstrak,seperti Menyebut nama,istilah,defmisi,apakah siswa sudah mampu mengatakannya
6. Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.
7. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pendekatan Science,Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains,Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains Technology Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment,yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains,teknologi,dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan,sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya
Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme,yaitu peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah mereka ketahui.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Macam -macam pendekatan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1. Pendekatan Konstektual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapainya.
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting,yaitu:
a. Mengaitkan
Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian,mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru.
b. Mengalami
Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
c. Menerapkan
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic dan relevan.
d. Kerjasama
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya,siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar,tetapi konsisten dengan dunia nyata.
e. Mentransfer
Peran guru membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan focus pada pemahaman bukan hapalan.
2. Pendekatan Konstrutivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.
Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan arti,serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial. Tidak ada satupun teori belajar tentang konstruktivisme ,tetapi terdapat beberapa pendekatan konstruktivis, misalnya pendekatan yang khusus dalam pendidikan matematik dan sains. Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan berbagi dan konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme sosial);sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu (konstruktivisme individu) yang utama
a. Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan individu, kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa disebut konstruktivis individual. Riset mereka berusaha mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan bagaimana seseorang membentuk struktur emosional atau kognitif dan strateginya
b. Konstruktivisme social
Berbeda dengan Piaget,Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk secara sosial,yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat secara bersama-sama. Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial,alat-alat budaya,dan aktivitasnya membentuk perkembangan dan kemampuan belajar individual.
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme
1. Dengan adanya pendekatan konstruktivisme,pengembangan pengetahuan bagi peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau pengamatan langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
2. Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada keterkaitan dengan pengalaman yang ada dalam diri siswa.
3. Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang mereka pelajari.
4. Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan menyediakan materi atau konsep apa yang akan dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa untuk menganalisis sesuai dengan materi yang dipelajari
3. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum kesesuatuyangkhusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
4. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.
Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum.
APB Statement No. 4 adalah contoh dari penelitian induksi,Statement ini adalah suatu usaha APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di dalam pernyataan (statement) dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada.
5. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.
Ciri-ciri suatu konsep adalah:
a. Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
b. Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung
c. Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
d. Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalarnan
e. Konsep yang benar membentuk pengertian
f. Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu
Kondisi-kondisi yang dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep adalah:
a. Menanti kesiapan belajar, kematangan berpikir sesuai denaan unsur lingkungan.
b. b.Mengetengahkan konsep dasar dengan persepsi yang benar yang mudah dimengerti.
c. Memperkenalkan konsep yang spesifik dari pengalaman yang spesifik pula sampai konsep yang komplek.
d. Penjelasan perlahan-lahan dari yang konkret sampai ke yang abstrak.
Langkah-langkah mengajar dengan pendekatan konsep melalui 3 tahap yaitu:
1. Tahap enaktik
Tahap enaktik dimulai dari:
a. Pengenalan benda konkret.
b. Menghubungkan dengan pengalaman lama atau berupa pengalaman baru.
c. Pengamatan,penafsiran tentang benda baru
2. Tahap simbolik
Tahap simbolik siperkenalkan dengan:
a. Simbol,lambang,kode,seperti angka,huruf. kode,seperti (?=,/) dll.
b. Membandingkan antara contoh dan non-contoh untuk menangkap apakah siswa cukup mengerti akan ciri-cirinya.
c. Memberi nama,dan istilah serta defenisi.
3. Tahap ikonik
Tahap ini adalah tahap penguasaan konsep secara abstrak,seperti Menyebut nama,istilah,defmisi,apakah siswa sudah mampu mengatakannya
6. Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.
7. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pendekatan Science,Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains,Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains Technology Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment,yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains,teknologi,dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan,sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya
Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme,yaitu peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah mereka ketahui.
Jumat, 05 September 2014
Kamis, 08 Mei 2014
3. METODE HARGA POKOK PESANAN DAN METODE HARGA POKOK PROSES
BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN
DAN METODE HARGA POKOK PROSES
Akuntansi Biaya dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk menentukan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan.
Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur harus mengikuti proses pengolahan produk, sejak dari bahan baku dimasukkan dalam proses sampai menjadi produk jadi, seperti dalam skema berikut ini:
Siklus Siklus
Pembuatan Produk Akuntansi Biaya
Pembelian dan Harga Pokok
Penyimpanan Persediaan
Bahan Baku Bahan Baku
Biaya Biaya
Tenaga Kerja Overhead
Langsung Pabrik
Pengolahan Harga Pokok
Bahan Baku Bahan Baku
Menjadi yang Dipakai
Produk Jadi
Persediaan Harga Pokok
Produk Jadi Produk Jadi
METODE PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI
Metode pengumpulan biaya produksi tergantung dari sifat pengolahan produk. Pengolahan produk dibedakan menjadi 2 golongan, yi: pengolahan produk berdasarkan pesanan dan pengolahan produk yang merupakan produksi massa.
Oleh karena itu metode pengumpulan biaya produksi dibedakan menjadi dua, yi:
Metode Harga Pokok Pesanan (Job order cost method)
Metode Harga Pokok Proses (Process cost method)
PERBEDAAN KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES DAN METODE HARGA POKOK PESANAN
Karakteristik kedua metode tersebut berkaitan dengan karakteristik proses pengolahan produknya, yaitu:
Perusahaan yang berproduksi massa Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan
Proses pengolahan produk
Terus menerus (kontinyu) Terputus-putus (intermitten)
Produk yang dihasilkan Produk standar Tergantung spesifikasi pemesan
Produksi ditujukan untuk
Mengisi persediaan Memenuhi pesanan
Contoh perusahaan Perusahaan kertas, semen, tekstil, dll Perusahaan percetakan, mebel, kontraktor, dll
PERBEDAAN KARAKTERISTIK PROSES PRODUKSI METODE HARGA POKOK PROSES DAN METODE HARGA POKOK PESANAN
Metode Harga Pokok Proses Metode Harga Pokok Pesanan
Biaya produksi dikumpulkan Setiap bulan atau periode penentuan harga pokok produk
Untuk setiap pesanan
Harga pokok per satuan produk dihitung Pada akhir bulan/periode penentuan harga pokok produk
Apabila pesanan telah selesai diproduksi
Rumus perhitungan harga pokok per satuan Jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan selama bulan/periode tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama bulan/periode ybs. Jumlah biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk pesanan tertentu dibagi dengan jumlah satuan produk yang diproduksi dalam pesanan ybs.
AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PESANAN
Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan, memulai kegiatan produksinya setelah menerima order dari pembeli, tetapi sering juga terjadi, perusahaan mengeluarkan order produksi untuk mengisi persediaan di gudang.
Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan:
Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual.
Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL).
BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan ybs., sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan ybs.
Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan Kartu Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.
Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan
Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB)
Dibagi dua prosedur, yi:
Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya:
Persediaan Bahan Baku xxx
Utang Dagang/Kas xxx
Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, menggunakan metode mutasi persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang memerlukannya. Jurnalnya:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Persediaan Bahan Baku xxx
Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yi:
Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.
Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing2 karyawan, untuk mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja/Job Time Ticket)
Jurnal untuk pembagian upah:
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Gaji dan Upah xxx
Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP)
BOP dikelompokkan menjadi bbrp golongan, yi:
Biaya Bahan Penolong
Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan persediaan supplies pabrik
Biaya tenaga kerja tak langsung
Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan aktiva tetap)
Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi dibayar di muka)
Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik)
BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara sbb:
Tarif BOP = Taksiran jumlah BOP selama 1 periode
Jumlah Dasar pembebanan*
Dasar Pembebanan BOP:
Satuan produk
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Jam Tenaga Kerja Langsung
Jam Mesin
BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif
Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk:
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx
Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya)
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:
Misal: 1. Pemakaian Bahan Penolong:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx
2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Gaji dan Upah xxx
Pencatatan Produk Selesai
Biaya produksi yang telah dikumpulkan dalam Kartu Harga Pokok dijumlah dan dikeluarkan dari rekening Barang Dalam Proses dengan jurnal sbb:
Persediaan Produk Jadi xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Harga Pokok Produk jadi dicatat dalam Kartu Persediaan (Finish Goods Ledger Card) dan Kartu Harga Pokok Pesanan tersebut dipindahkan ke dalam arsip Kartu Harga Pokok Pesanan yang telah selesai.
AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN METODE HARGA POKOK PROSES
Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Proses
Biaya Bahan
Pencatatan pemakaian Bahan Baku di Departemen A:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Departemen A xxx
Persediaan Bahan Baku xxx
Pencatatan pemakaian Bahan Penolong pada Bagian Produksi:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen A xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen B xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Penolong Departemen C xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx
Biaya Tenaga Kerja (Langsung & Tak Langsung):
Pencatatan biaya tenaga kerja (langsung & tak langsung) di Departemen Produksi:
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen A xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen B xxx
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Departemen C xxx
Gaji dan Upah xxx
Biaya Overhead Pabrik
BOP pada Metode Harga Pokok Proses adalah biaya produksi selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan biaya tenaga kerja, baik langsung maupun tak langsung yang terjadi di departemen produksi.
BOP dapat dibebankan kepada produk atas dasar tarif dan dapat juga dibebankan atas dasar BOP yang sesungguhnya terjadi dalam satu periode.
Pembebanan BOP sesungguhnya kepada produk dapat dilakukan jika:
Produksi relatif stabil dari periode ke periode
BOP, terutama yang tetap, bukan merupakan bagian yang berarti dibandingkan dengan jumlah seluruh biaya produksi
Hanya diproduksi satu macam produk.
Pencatatan berbagai jenis BOP di Departemen Produksi:
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Persediaan Spareparts xxx
Persediaan Bahan lain-lain xxx
Asuransi Dibayar di Muka xxx
2. PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
PERILAKU BIAYA AKTIVITAS
Dasar-Dasar Perilaku Biaya
Perilaku biaya adalah istilah umum untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output.
Biaya Tetap
Biaya
tetap adalah suatu biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalam
rentang yang relavan ketika tingkat output aktifitas berubah. Catatan
untuk akhir biaya tetap adalah bahwa biaya tetap dapt berubah tetapi
perubahan itu tidak tergantung dari perubahan output.
Biaya Variabel
Biaya
variabel adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara
proporsionl terhadap perubahan output oleh karena itu biaya variabel
naik ketika output naik dan akan turun apabila output turun. Biaya
variabel dapat dinyatakan dengan persamaan linear sebagai berikut :
Total biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit
Kurva
biaya variabel adalah sebuah garis lurus yang dimulai dari titik
pangkal pada nol unit yang diproduksi, total biaya variabel adalah nol.
Akan tetapi, ketika unit yang diproduksi meningkat, total biaya variabel
juga meningkat.
Biaya Campuran
Suatu
biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.
Persamaan linear untuk biaya campuran adalah sebagai berikut :
Total biaya = Biaya tetap + Total biaya variabel
Mengklasifikasikan Biaya Sesuai dengan Perilaku
· Batasan waktu menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variabel bergantung pada batasan waktu.
· Sumber daya dan ukuran output setiap
aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus
dilakukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energy, tenaga kerja,
dan modal.
· Penggerak Tingkat Non Unit penggerak tingkat non unit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor – faktor lain selain unit berubah.
1. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya dan Perilaku Biaya
Sumber daya fleksibel
Sumber
daya fleksibel dipasok saat digunakan dan dibutuhkan ; sumber daya ini
diperoleh dari pihak luar, dimana istilah perolehan tidak membutuhkan
komitmen jangka panjang untuk membeli sejumlah sumber daya tertentu.
Sumber Daya yang Terikat
Sumber
daya yang terikat adalah sumber daya yang dipasok sebelum penggunaan ;
mereka didapat dengan menggunakan kontrak eksklusif atau implicit untuk
memperoleh sejumlah tertentu sumber daya, tanpa memandang apakah jumlah
sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh atau tidak. Pengertian
implisitnya adalah bahwa organisasi akan mempertahankan jumlah karyawan
meskipun terdapat penurunan kuantitas aktivitas yang digunakan untuk
sementara.
Sumber daya terikat untuk jangka yang lebih pendek ini disebut sebagai biaya tetap diskresi (Discreationary fixed cost) biaya ini adalah biaya yang terjadi karena adanya perolehan kapasitas aktivitas jangka pendek.
Perilaku Biaya Bertahap (Step - Cost)
Biaya
bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang output
tertentu pada titik tertentu naik ketingkat biaya yang lebih tinggi
dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang output yang sama.
hal-hal yang menunjukkan perilaku bertahap, harus dibeli dalam jumlah
tertentu. Beberapa biaya bertahap menunjukkan tahap – tahap yang sempit.
Jenis lain dari biaya bertahap memiliki tahap-tahap yang lebar. Pada
kenyataannya, banyak biaya yang disebut sebagai biaya tetap. Mungkin
lebih baik dideskripsikan dengan fungsi biaya bertahap.
Biaya
bertahap dengan tahap-tahap yang lebar yang dikategorikan sebagai biaya
tetap. Sebagian besar dari biaya ini adalah tetap dalam rentang operasi
normal perusahaan.
Biaya
suatu pesanan perubahan adalah suatu kombinasi dari biaya tetap (sumber
daya terikat-teknisi) dan biaya variabel (sumber daya
fleksibel-perlengkapan) agar dapat menghitung biaya tetap per unit, maka
tariff aktivitas tetap penting dihitung lebih dahulu. Tarif aktivitas
tetap adalah total biaya terikat dibagi dengan total kapasitas yang
tersedia. Sistem perhitungan
biaya berdasarkan fungsi hanya menyediakan informasi tentang biaya
sumber daya yang dibeli. Sistem manajemen berdasarkan aktivitas
memberikan informasi tentang berapa banyak aktivitas yang digunakan dan
biaya penggunaannya. Hubungan antara total sumber daya yang tersedia dan
sumber daya yang digunakan dinyatakan oleh persamaan berikut ini :
Sumber daya yang tersedia = sumber daya yang digunakan + kapasitas yang tidak digunakan
Implikasi – implikasi untuk Pengendalian dan Pengambilan Keputusan
Model
berdasarkan aktivitas yang diuraikan diatas dapat memperbaiki
pengendalian manajerial dan pengambilan keputusan. Sistem pengendalian
operasional mendorong para manajer untuk lebih memperhatikan
pengendalian atas penggunaan dan pengeluaran sumber daya. Model
penggunaan sumber daya berdasarkan aktivitas juga memungkinkan para
manajer untuk menghitung perubahan pasokan dan permintaan suber daya
yang disebabkan oleh implementasi keputusan untuk menbuat atau membeli
suku cadang, menerima atau menolak pesanan khusus, dan untuk
mempertahankan atau menghilangkan lini produk.
2. Metode – Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran kedalam Komponen – Komponen Tetap dan Variabel
Asumsi Linearitas
Definisi
biaya variabel mengansumsikan hubungan linear antara biaya aktivitas
dan penggerak aktivitas terkait. Jika asumsi hubungan linear digunakan,
maka masalah utamanya adalah seberapa baik asumsi ini memperkirakan
fungsi biaya yang mendasarinya.
Persamaan untuk garis lurus adalah :
Biaya total = biaya tetap + biaya variabel per unit x keluaran)
Ket :
Biaya total : variabel terikat (dependent variable) yang merupakan biaya yang akan diperkirakan
Biaya tetap : parameter pemintas (intercept parameter) dan merupakan bagian biaya tetap dari biaya total.
Biaya variabel per unit : biaya tiap unit aktivitas yang juga disebut parameter kemiringan (slope parameter).
Keluaran : ukuran aktivitas ; output adalah variabel bebas (independent variable)
Variabel terikat adalah variable yang nilainya bergantung pada nilai dari variabel lain.
Variabel bebas adalah variabel yang mengukur output dan menjelaskan perubahan dalam biaya.
Metode Tinggi Rendah
Metode
tinggi rendah adalah metode untuk menentukan persamaan suatu garis
lurus dengan terlebih dulu memilih dua titik (titik tinggi dan titik
rendah) yang akan digunakan untuk menghasilkan parameter pemintas dan
kemiringan. Titik tinggi adalah titik di tingkat output atau aktivitas
tertinggi. Titik rendah adalah titik ditingkat output atau aktivitas
terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variable per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
Biaya variabel per unit = perubahan biaya/perubahan output
Biaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah)/output tinggi – output rendah)
Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variable per unit x output tinggi)
Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variable per unit x output rendah)
Metode Scatterplot
Metode
Scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan
memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode
scatterplot adalah memplot titik-titik data sehingga hubungan antara
biaya penyetelan dan tingkat aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut
sebagai grafik scattler. Sumbu vertical adalah biaya total penyetelan,
dan sumbu horizontal adalah jumlah waktu penyetelan. Dengan asumsi
hubungan linear antara biaya dan waktu penyetelan waktu adalah wajar
untuk rentang aktivitas yang diindikasikan.
Keunggulan
signifikan metode ini adalah memungkinkan kita melihat data secara
visual. Kelemahan metode ini adalah tidak adanya kriteria objektif untuk
memilih garis terbaik.
Metode Kuadrat Terkecil
Metode
kuadrat kecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian
menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan
keseluruhan. Pengkuadratan untuk menghindari masalah yang timbul dari
bauran angka positif dan negatif. Karena ukuran kedekatan adalah jumlah
deviasi kuadrat titik-titik dari garis maka semakin kecil ukurannya,
semakin baik garisnya. Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis
yang paling sesuai.
Penggunaan Program Regresi
Satu
penggerak mungkin tidak cukup untuk menjelaskan variabilitas perilaku
biaya aktivitas. Dalam hai ini, memberikan variabel tambahan ke dalam
persamaan dapat meningkatkan kemampuan persamaan tersebut dalam
memprediksi biaya aktivitas serta memberi pemahaman mengenai cara
pengelolaan biaya aktivitas.
Keandalan Rumus Biaya
Metode
kuadrat terkecil memiliki keunggulan dibandingkan metode lainnya dalam
menilai keandalan persamaan biaya. Koefisien determinasinya memungkinkan
seorang analis untuk menghitung jumlah variabilitas biaya yang
dijelaskan oleh penggerak biaya tertentu. Koefisien korelasi juga
mengukur kekuatan hubungan dan menunjukkan arah hubungan.
Penilaian Manajerial
Pertimbangan
manajerial dapat digunakan secara terpisah atau bersama-sama dengan
metode tinggi rendah, scaterrplot, dan kuadrat terkecil. Menggunakan
pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai hubungan biaya dan tingkat
aktivitas untuk mengidentifikasi outlier, memahami perubahan struktural,
dan menyesuaikan parameter yang disebabkan oleh perubahan yang
diantisipasi.
SOAL-SOAL TINJAUAN
1. Penggunaan Sumber Daya Dan Perilaku Biaya
Kaylin
Manufacturing Company memiliki memiliki tiga staf utang usaha,
bertanggungjawab atas pemprosesan faktur pembelian. Masing-masing
dibayar dengan gaji tetap sebesar $30.000 dan mampu memproses 5.000 per
tahun (jika bekerja secara efisien). Selain gaji, kaylin mengeluarkan
$9.000 pertahun untuk formulir, perangko, cek dan lain sebagainya
(15.000 faktur diproses). Selama tahun berjalan, 12.500 faktur telah
diproses.
Diminta:
1. Hitunglah tarif aktivitas untuk aktivitas pesanan pembelian. Bagilah aktivasi tersebut kedalam komponen tetap dan variable.
2. Hitunglah total ketersediaan aktivitas dan bagilah kedalam penggunaan aktivitas dan aktivitas tidak dipakai.
3. Hitunglah total biaya sumber daya yang dipasok dan bagilah kedalam penggunaan aktivitas dan aktivitas tidak terpakai.
Solusi:
1. Tariff aktivitas = (3×$30.000)+$9.000)/15.000 = $6,60/faktur
Tarif aktivitas tetap = $90.000/15.000 = $6,00/faktur
Tariff aktivitas variable = $9.000/15.000 = $0,60/faktur
2. Ketersediaan aktivitas = penggunaan aktivitas + aktivitas tidak terpakai
15.000 faktur = 12.500 faktur + 2.500 faktur
3. Biaya sumber daya yang dipasok = biaya aktivitas yang digunakan + biaya aktivitas tidak terpakai
$90.000 + ($0,60 × 12.500) = ($0,60 × 12.500) + ($6,00 × 2.500)
$97.500 = $82.500 + $15.000
2. Metode Tinggi Rendah dan Kuadrat Terkecil
Kim
Wilson, controller Max, Enterprises, memutuskan untuk memperkirakan
komponen tetap dan variable yang berhubungan dengan aktivitas pengiriman
perusahaan. Dia mengumpulkan data berikut ini selama enam bulan
terakhir:
Paket Yang Dikirim
|
Total Biaya Pengiriman
|
10
20
15
12
18
25
|
$ 800
1.100
900
900
1.050
1.250
|
Diminta:
1. Esimasilah
komponen tetap dan variable untuk biaya pengiriman dengan menggunakan
metode tinggi rendah. Berdasarkan rumus biaya tersebut, prediksilah
total biaya pengiriman apabila 14 paket dikirim.
2. Estimasilah
komponen tetap dan variable dengan menggunakan metode kuadrat terkecil.
Berdasarkan rumus biaya tersebut, prediksilah total biaya pengiriman
apabila 14 paket dikirim.
3. Pada metode kuadrat terkecil, jelaskan kofisien determinasi. Hitinglah kofesien korelasinya.
Solusi:
1. Perkiraan biaya tetap dan variable dengan menggunaka metode tinggi rendah adalah sebagai berikut:
Tarif variable = ($1.250 - $800)/(25-10)
= 450/15 = $30/paket
Jumlah tetap = $1.250 - $30 (25)
= $500
Biaya total = $500 + $30X
= $500 + $30 (14)
= $920
2. Keluaran dari table regresi adalah sebagai berikut:
Output Regresi:
| ||
Konstan
Kesalahan standar estimasi Y
R kuadrat
Jumlah observasi
Derajat kebebasan
Koefesien X
Kesalahan standar koefesien
|
29,4052863436125
2,61723229918858
|
500,911894273125
32,1965672507378
0,96928536465981
|
Y = $509,91 + $29,41 (14) = $921,65
|
1. PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
Pengambilan Keputusan Taktis
Pengambilan keputusan taktis terdiri dari pemilihan di antara berbagai
alternative dengan hasil yang langsung atau terbatas. Menerima pesanan
khusus dengan harga yang lebih rendah dari harga jual normal untuk
memanfaatkan kapasitas menganggur dan meningkatkan laba tahun ini
merupakan suatu contoh. Jadi, beberapa keputusan taktis cenderung
bersifat jangka pendek ; namun, harus diperhatikan bahwa keputusan
jangka pendek sering kali mengandung konsekuensi jangka panjang. Jadi,
keputusan taktis sering kali berupa tindakan berskala kecil yang
bermanfaat untuk tujuan jangka panjang. Tujuan keseluruhan dari
pengambilan keputusan strategis adalah untuk memilih strategi alternatif
sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai.
· Model Pengambilan Keputusan Taktis
Model keputusan adalah serangkaian prosedur yang jika diikuti, akan
mengarah ke suatu keputusan. Enam langkah yang mendeskripsikan proses
pengambilan keputusan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut :
1. Kenali dan definisikan masalah
2. Identifikasi
setiap alternatif sebagai solusi yang layak atau masalah tersebut;
eliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak.
3. Identifikasi
biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak.
Klasifikasilah biaya dan manfaat sebagai relevan atau tidak relevan
serta eliminasilah biaya dan manfaat yang tidak relevan dari
pertimbangan.
4. Hitunglah total biaya dan manfaat yang relevan dari masing-masing alternatif.
5. Nilailah faktor-faktor kualitatif.
6. Pilihlah alternatif yang menawarkan manfaat terbesar secara keseluruhan.
· Definisi Biaya Relevan
Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada
masing-masing alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan,
karena itu, hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan
keputusan.
ü Ilustrasi
biaya relevan. Meskipun biaya masa lalu tidak pernah menjadi biaya
relevan, biaya-biaya tersebut sering kali digunakan untuk memprediksi
jumlah biaya masa depan.
ü Ilustrasi
biaya masa lalu yang tidak relevan. Penyusutan mencerminkan suatu
alokasi biaya yang telah dikeluarkan. Penyusutan adalah biaya tertanam,
yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh tindakan apapun di masa
depan. Biaya tertanam adalah biaya masa lalu. Biaya-biaya tersebut akan
selalu sama pada setiap alternatif dan, karena itu, tidak relevan.
ü Ilustrasi
biaya masa depan yang tidak relevan. Pentingnya pengidentifikasian
alokasi biaya tetap umum yang secara tepat dapat diklasifikasikan
sebagai tidak relevan karena setiap pilihan biasanya tidak memengaruhi
tingkat biaya. Pengaruh satu-satunya adalah relokasi biaya tetap umum
tersebut ke objek atau segmen yang biayanya lebih sedikit.
· Etika Dalam Pengambilan Keputusan Taktis
Dalam pengambilan keputusan taktis, masalah etika selalu berkaitan
dengan cara keputusan diimplementasikan, dan kemungkinan pengorbanan
sasaran jangka panjang untuk hasil jangka pendek. Biaya relevan berguna
dalam pengambilan keputusan taktis - keputusan yang memiliki gambaran
langsung atau sasaran terbatas dalam pikiran. Namun, pengambilan
keputusan harus selalu mempertahankan kerangka kerja etis. Pencapaian
sasaran adalah penting, tetapi bagaimana cara mencapainya adalah hal
yang lebih penting. Namun, beberapa masalah etika dapat dihindari hanya
dengan menggunakan akal sehat dan tidak memfokuskan semata-mata pada
jangka pendek atau beban jangka panjang.
Relevansi, Perilaku Biaya, Dan Model Penggunaan Sumber Daya Aktivitas
Perhitungan biaya relevan pada awalnya menekankan pentingnya biaya
relevan versus biaya tetap. Biasanya, biaya variabel adalah relevan
sementara biaya tetap tidak. Namun, perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas (ABC) memungkinkan kita bergerak lebih jauh ketika
mempertimbangkan biaya variabel yang berhubungan dengan penggerak biaya
berdasarkan unit dan nonunit. Kuncinya adalah bahwa perubahan pada
penawaran dan permintaan sumber daya aktivitas harus dipertimbangkan
ketika menilai relevansi.
· Sumber Daya Fleksibel
Untuk kategori sumber daya ini jika permintaan akan suatu aktivitas
berubah di antara alternatif maka belanja sumber daya akan berubah dan
biaya aktivitas tersebut adalah relevan untuk keputusan yang dimaksud.
Jenis pengeluaran atau belanja sumber daya ini biasanya disebut biaya
variabel. Kuncinya adalah bahwa sumber daya yang dibutuhkan oleh
perusahaan sama dengan jumlah sumber daya yang ditawarkan.
· Sumber Daya Terikat
Sumber daya terikat dibeli sebelum digunakan. Oleh karena itu, mungkin
ada kapasitas yang tidak digunakan yang akan memengaruhi pembuatan
keputusan taktis.
ü Sumber
daya terikat untuk jangka pendek. Sumber daya yang diperoleh sebelum
penggunan melalui kontrak implisit biasanya diperoleh dalam jumlah
kasar. Kategori ini sering kali menggambarkan pengeluaran atau belanja
sumber daya yang berkaitan dengan penggajian organisasi dan tenaga kerja
yang dibayar per jam. Perubahan pengeluaran atau belanja sumber daya
dapat terjadi dalam dua cara : (1) permintaan sumber daya melebihi
penawaran, dan (2) permintaan sumberdaya turun secara permanen dan
penawaran melebihi permintaan sehingga kapasitas aktivitas berkurang.
ü Sumber
daya terikat untuk beberapa periode. Pengeluaran sumber daya periodik,
seperti menyewa, pada dasarnya tidak tergantung pada penggunaan sumber
daya. Untuk kategori sumber daya untuk beberapa periode, perubahan
permintaan aktivitas di antara alternatif agaknya jarang memengaruhi
pengeluaran atau belanja sumber daya, dan karena itu tidak relevan bagi
pengambilan keputusan taktis.
Contoh Aplikasi Biaya Relevan
· Keputusan Membuat Atau Membeli
Sesungguhnya, manajemen secara berkala harus mengevaluasi keputusan
masa lalu yang berkaitan dengan produksi. Kondisi-kondisi yang menjadi
dasar pembuatan keputusan sebelumnya mungkin tidak berubah dan,
akibatnya, pendekatan yang berbeda mungkin diperlukan. Tentu saja,
evaluasi periodik bukanlah satu-satunya sumber dari keputusan membuat
atau membeli ini.
· Keputusan Meneruskan Atau Menghentikan
Laporan segmen yang disusun atas dasar perhitungan biaya variabel
menyediakan informasi yang berharga bagi keputusan meneruskan atau
menghentikan ini. Margin kontribusi segmen dan margin segmennya sendiri
bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja segmen. Namun, sementara laporan
segmen menyediakan informasi berharga untuk keputusan meneruskan atau
menghentika, perhitungan biaya relevan menggambarkan bagaimana informasi
tersebut harus digunakan agar sampai pada suatu keputusan.
· Meneruskan atau menghentikan dengan berbagai dampak komplementer
ü Meneruskan atau menghentikan dengan berbagai dampak komplementer.
ü Meneruskan
atau menghentikan dengan penggunaan alternatif fasilitas. Contoh Norton
Materials mengilustrasikan proses pengambilan keputusan taktis.
Pertama, masalahnya diidentifikasi dan didefinisikan. Kemudian, solusi
yang mungkin didaftar dan solusi yang tidak layak dieliminasi. Analisis
awal, yang memfokuskan pada dua alternatif yang layak, menghasilkan
keputusan tentatif untuk menghapus lini produk. Sebelum keputusan
tersebut diimplementasikan, manajer memperkenalkan dengan alternatif
ketiga yang juga layak, yang membutuhkan analisis tambahan.
· Keputusan Pesanan Khusus
Harga penawaran dapat berbeda untuk pelanggan dari pasar yang sama, dan
perusahaan sering kali mendapat kesempatan untuk mempertimbangkan
pesanan khusus dari calon pelanggan dalam pasar yang dilayani dengan
cara yang tidak seperti biasanya. Keputusan pesanan khusus berfokus pada
pertanyaan : apakah pesanan harga khusus harus diterima atau ditolak.
Pesanan-pesanan seperti ini sering menarik, khususnya ketika perusahaan
sedang beroperasi di bawah kapasitas produktif maksimumnya.
· Keputusan Menjual Atau Memproses Lebih Lanjut
Produk gabungan memiliki proses yang umum dan biaya produksi sampai
pada titik pemisahan. Pada titik tersebut, kedua produk dapat dibedakan.
Sering kali produk gabungan dijual pada titik pemisahan. Kadangkala
lebih menguntungkan memproses lebih lanjut suatu produk gabungan,
setelah titik pemisahan, sebelum menjualnya. Penentuan apakah akan
menjual atau memproses lebih lanjut merupakan suatu keputusan penting
yang harus dibuat oleh para manajer.
Keputusan Bauran Produk
Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung
tingkat laba terkait. Seorang manajer harus memilih alternative yang
akan memaksimalkan total laba. Karena biaya tetap akan sama pada semua
bauran yang mungkin, dank arena itu, tidak relevan bagi keputusan. Jadi,
seorang manajer perlu memilih alternative yang memaksimalkan total
margin kontribusi.
Sayangnya, setiap perusahaan selalu menghadapi sumber daya dan
permintaan yang terbatas. Keterbatasan ini disebut kendala. Seorang
manajer harus memilih bauran optimal dengan berbagai kendala yang
terdapat pada perusahaan.
· Sumber Daya Dengan Satu Kendala
Margin kontribusi per unit dari setiap produk bukan merupakan masalah
penting. Margin kontribusi per unit dari sumber daya yang langka adalah
faktor yang menentukan. Produk yang menghasilkan margin kontribusi
tertinggi per jam mesin harus dipilih.
· Sumber Daya Dengan Banyak Kendala
Semua organisasi akan menghadapi banyak kendala : keterbatasan bahan
baku, keterbatasan input tenaga kerja keterbatasan permintaan akan
setiap produk, dan seterusnya. Solusi dari maslah bauran produk dengan
banyak kendala jauh lebih rumit dan mensyaratkan penggunaan teknik
matematika khusus yang dikenal sebagai pemograman linier.
Penetapan Harga
· Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
Permintaan adalah salah satu sisi dari persamaan penetapan harga,
sementara penawaran adalah sisi lainnya. Karena pendapatan harus menutup
biaya perusahaan untuk menghasilkan laba, maka banyak perusahaan
terlebih dulu menetapkan biaya dalam menetukan harga. Mereka menghitung
biaya produk dan menambah laba yang diinginkan. Pendekatan ini tidak
berbelit-belit. Biasanya sebagian merupakan biaya dasar dan markup.
Markup adalah presentase yang dibebankan kepad biaya dasar; termasuk di
antaranya adalah laba yang diinginkan dan setiap biaya yang tidak
termasuk dalam biaya dasar. Keunggulan utama dari penetapan harga markup
adalah bahwa markup standar mudah digunakan.
· Perhitungan Biaya Target Dan Penetapan Harga
Perhitungan biaya target adalah suatu metode penentuan biaya produk
atau jasa berdasarkan harga yang bersedia dibayarkan oleh pelanggan. Ini
juga sering disebut sebagai perhitungan biaya berdasarkan harga.
Perhitungan biaya target merupakan metode pengerjaan terbalik dari harga
untuk menentukan biaya.
Perhitungan
biaya target melibatkan jauh lebih banyak kerja pendahuluan daripada
penetapan harga berdasarkan biaya. Perhitungan biaya target dapat
digunakan paling efektif pada tahap desain dan pengembangan siklus hidup
produk. Pada tahap tersebut, keunggulan produk serta biayanya masih
cukup mudah disesuaikan.
· Aspek Hukum Dari Penetapan Harga
Pelanggan
dan biaya merupakan penentu ekonomi yang penting pada harga. Prinsip
dasar di balik banyaknya peraturan tentang penetapan harga adalah bahwa
persaingan itu baik, dan harus didorong.
ü Penetapan
harga predator. Praktik pengaturan harga yang lebih rendah
dari biaya dengan tujuan merugikan pesaing dan mengeliminasi persaingan
disebut harga predator. Kunci aspek hukumnya adalah bahwa harga di bawah
biaya ditunjukan untuk menyingkirkan pesaing. Harga predator dalam
pasar internasional disebut dumping, dan ini terjadi ketika perusahaan
menjual produknya di Negara lain dengan harga di bawah biaya.
ü Diskriminasi
harga. Diskriminasi harga adalah pengenaan harga yang berbeda kepada
beberapa pelanggan atas produk-produk yang pada dasarnya sama. Kuncinya
adalah bahwa hanya produsen atau pemasoklah yang dijangkau oleh
undang-undang yang dinyatakan oleh Robinson-Patman Act. Hal yang
terpenting, Robinson-Patman Act memungkinkan diskriminasi harga pada
kondisi tertentu : (1) jika kondisi persaingan memang menuntut demikian,
dan (2) jika biaya memungkinkan harga yang lebih rendah.
· Keadilan Dan Penetapan Harga
Eksploitasi harga dikatakan terjadi ketika perusahaan dengan kekuatan
pasar menghargai produknya “sangat tinggi”. Jika harga yang dikenakan
hanya untuk menutup biaya, maka eksploitasi harga tidak terjadi. Jadi
perilaku yang tidak etis dalam penetapan harga berkaitan dengan usaha
mendapatkan keuntungan secara tidak adil dari pelanggan.
Lampiran : Pemrograman Linier
Pemrograman linier adalah metode untuk mencari solusi optimal dari
berbagai solusi yang layak. Teori pemrograman linier memperbolehkan
diabaikannya banyak solusi. Kecuali sejumlah solusi yang terbatas, semua
solusi dieliminasi oleh teori tersebut.
Semua
kendala secara bersama-sama disebut sebagai seperangkat kendala. Solusi
yang layak adalah solusi yang memenuhi kendala yang terdapat dalam
model pemrograman linier. Kumpulan dari semua solusi yang layak ini
disebut seperangkat solusi yang layak. Solusi layak yang terbaik-solusi
yang memaksimalkan total margin kontribusi-disebut solusi optimal.
Empat langkah untuk pemecahan masalah secara grafis adalah :
1. Buat grafik setiap kendala.
2. Identifikasi seperangkat solusi yang layak.
3. Identifikasi semua nilai titik sudut dalam seperangkat solusi yang layak.
4. Pilih titik sudut yang menghasilkan nilai terbesar untuk fungsi tujuan.
Seperangkat
atau bidang solusi yang layak adalah titik potong dari bidang yang
layak dari setiap kendala. Alogaritma yang disebut metode simpleks dapat
digunakan untuk memecahkan masalah pemrograman linier yang lebih besar.
Model pemrograman linier merupakan alat yang penting dalam pengambilan
keputusan tentang bauran produk, meskipun model ini mensyaratkan
pengambilan keputusan manajerial independen yang sangat kecil. Keputusan
bauran produk dibuat oleh model pemrograman linier itu sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)